Tampilkan postingan dengan label Epidemiologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Epidemiologi. Tampilkan semua postingan
Tesis Kematian Neonatal
Faktor Risiko Kematian Neonatal
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi dan anak. Bayi menjadi fokus dalam setiap program kesehatan karena dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya setiap saat menghadapi ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan dan kematian akibat
Artikel Ilmiah Tentang Keluarga
Manusia membangun kehidupan keluarganya sebagai bagian atau unit
yang terkecil dari masyarakatnya. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga
mempunyai ikatan yang tidak dapat dipisahkan dengan alam lingkungannya dan
masyarakat sekitarnya untuk memenuhi keperluan
hidupnya. Ada berbagai norma, pola tingkah laku dan sistem nilai yang berlaku
sebagai pengatur hubungan dalam sebuah keluarga, sehingga tercipta suasana
kekeluargaan yang harmonis, penuh kesadaran, tanggung jawab, dan kesetiaan
untuk berkorban serta penuh kasih sayang satu sama, lainnya (Soetjiningsih,
2007).
Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk
mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta, dan kasih sayang antara
anggota keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar
keluarga yang harmonis. Karena sebagai unit yang terkecil dari masyarakat, maka
kedudukan keluarga menjadi inti yang paling
penting dari suatu masyarakat Dengan demikian maka kehidupan suatu masyarakat
merupakan pantulan dari kehidupan sejumlah keluarga yang terikat didalamnya.
Hubungan kasih sayang dalam keluarga merupakan
suatu keperluan bersama diantara para anggotanya sebagai jembatan
komunikasi menuju rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh
kasih sayang, maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab,
pengorbanan, saling tolong-menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling
membina pengertian dan keterbukaan, sehingga dapat tercipta suasana yang rukun
dan damai dalam rumah tangga. Suasana yang seperti ini merupakan media yang diperlukan tumbuh kembang anak, disamping
itu, bapak/ibu dapat berkarya dengan tenang, sehingga dapat berprestasi
seperti yang diharapkan. Karena cinta kasih merupakan bagian hidup dalam diri manusia dalam membangkitkan daya kreativitas
manusia baik dalam mencipta maupun menikmati hasil budaya
(Soetjianingsih, 2007).
Sejak
manusia dilahirkan bahkan semasa masih didalam kandungan pun, anak sudah bisa merasakan kasih sayang yang diberikan oleh
orang tuanya. Bentuk kasih sayang dari orang tuanya seringkali
dinyatakan dalam bisikan kasih sayang, ciuman, sentuhan lengan yang penuh kasih
sayang, maupun dengan menyanyikan lagu-lagu melalui cerita atau dongeng sebelum tidur. Sikap seorang ibu dalam
mengasuh anaknya merupakan suatu pancaran kasih sayang. Seorang ibu akan
merasa sangat berbahagia jika ia dapat menyusui
anaknya sendiri. Rasa kasih sayang melalui hangatnya pelukan si ibu pada saat
menyusui akan dirasakan oleh bayinya dan menimbulkan rasa aman. Disamping itu
ASI (Air Susu Ibu) juga sangat bermanfaat untuk bayi, sehingga tumbuh kembang
bayi yang minum ASI tersebut lebih optimal.
Sebaliknya seorang ibu yang tidak dapat menyusui anaknya karena berbagai
sebab, akan merasa seperti kehilangan tempat untuk mencurahkan kasih sayangnya (Soetjianingsih, 2007).
Sikap
ibu dan ayah terhadap anak memenuhi kebutuhan anak itu sendiri. Bayi memerlukan
cinta ibu tanpa syarat, yang tidak mengharapkan imbalan atas ketidakberdayaan anaknya. Bayi memerlukan pengasuhan baik
secara lahiriah juga secara kejiwaan. Sedangkan ayah mempunyai sedikit
hubungan dengan anak pada tahun-tahun pertama hidupnya, dan pentingnya ayah
bagi anak pada masa awal ini tidak dapat dibandingkan dengan pentingnya ibu.
Hal ini berhubungan dengan peran ibu sebagai orang yang mengandung, melahirkan
dan menyusui anaknya. Bagian hidupnya merupakan keinginan bahwa anak-anaknya
yang dulunya tergantung kepadanya akhirnya memisahkan diri darinya. Cinta ayah dibimbing oleh prinsip-prinsip dan
harapan-harapan: cinta itu bersifat
sabar dan toleran, tidak mengancam dan otoriter. Cinta ayah itu memberi anak
yang sedang tumbuh itu suatu peningkatan rasa kompetensinya dan akhirnya
menginginkan dia mendapatkan kewibawaannya sendiri dan melepaskan kewibawaan si
ayah (Soetjianingsih,
2007).
Artikel Ilmiah Tentang Pendidikan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik yang
mendapatkan awalan pe- dan akhiran –an yang berarti memeilihara dan memberi
latihan. Dalam memeilihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tututan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut
UU No. 23 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar setiap peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memelihara kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Usaha sadar dan terencana tersebut diwujudkan dalam
suatu bentuk proses pendidikan baik formal maupun non formal. Pendidikan formal
dimaksudkan dengan kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat dimulai
dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk
didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program
spesialisasi, dan latihan profesional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus
menerus. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi. Sedangkan pengertian pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran. Sedangkan pendidikan non formal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang (Undang Undang No 20
tahun 2003).
Tingkat pendidikan seseorang khususnya pendidikan
formal akan mempengaruhi pengetahuan individu yang bersangkutan terhadap suatu
objek. Sebagaimana menurut Kurt Lewin, pendidikan formal yang diterima
seseorang akan mempengaruhi pengetahuan dan kemampuannya untuk memahami sesuatu
dan juga berpengaruh pada sikap dan tindakan seseorang dalam melaksanakan suatu
kegiatan. Selanjutnya, tingkat pendidikan juga erat kaitannya dengan kemampuan
menyerap dan menerima informasi.
Skripsi TB Paru Gratis Free Download
Sehubungan dengan permintaan skripsi tentang TB Paru berikut saya berikan skrispsi yang berhubungan, semoga berkenaan
Judul 1 :
Skripsi dan Tesis Epidemiologi Gratis
Berikut adalah beberapa skripsi dan tesis lengkap jurusan epidemiologi kesehatan masyarakat. Silahkan di download gratis disini
Judul : GAMBARAN PASIEN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUMAH SAKIT UMUM MAMUJU KABUPATEN MAMUJU PROPINSI SULAWESI BARAT
Judul :
Faktor Risiko Kejadian TB Paru
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG KABUPATEN PINRANG
Kejadian tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih bersifat global dengan angka kejadian yang cenderung tinggi. Tidak terlepas pula pada negara berkembang khususnya Indonesia. Penanggulangan TB paru melalui pengobatan dengan penerapan strategi DOTS merupakan salah satu upaya dalam rangka menekan peningkatan jumlah penderita TB paru namun program tersebut tidak
Tesis Epidemiologi
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIRA KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR TAHUN 2009
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan masalah besar tidak hanya di negara barat tapi juga di Indonesia. Bila tidak diatasi, tekanan darah tinggi akan mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi kerusakan yang serius. Faktor risiko terhadap kejadian hipertensi pada
Skripsi Epidemiologi Faktor Kejadian Diare
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTANG KELURAHAN ANTANG KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR
Diare merupakan masalah kesehatan yang masih sering dialami oleh masyarakat dan merupakan penyebab penyumbang tingginya angka kematian khususnya pada balita. Hal ini disebabkan karena dampak lebih lanjut diare adalah dehidrasi merupakan faktor utama yang menyebabkan kematian pada balita.
Tesis Epidemiologi Faktor Yang Berhubungan Dengan PJK
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASUIEN RAWAT INAP RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit jantung yang timbul akibat penyempitan pada arteri koronaria. Penyempitan tersebut dpat disebabkan oleh arteroskelerosis, sifilis, perbagai jenis arteritis, emboli koronaria serta kelainan jaringan ikat. Kejadian PJK terkait dengan adanya beberapa
Skripsi Epidemiologi Faktor Risiko Kejadian BBLR
BEBERAPA FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT AL FATAH AMBON PERIODE JANUARI – DESEMBER TAHUN 2006”
BBLR merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebahagian besar masyarakat yang ditandai dengan berat lahir yang kurang dari 2500 gram. Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak
Faktor yang Berhubungan Dengan Kehamilan Usia Remaj
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN USIA REMAJA DI KECAMATAN BETOAMBARI KOTA BAU-BAU
Masalah kesehatan reproduksi merupakan hal yang menjadi bahan pertimbangan dan semarak sekarang ini. Hal ini disebabkan angka kejadian yang cenderung tinggi dan dampak yang ditimbulkan pun lebih besar dan salah satu diantaranya adalah kehamilan pada usia remaja. Kehamilan pada usia remaja merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat mengingat dampak yang ditimbulkan berhubungan dengan peningkatan kasus kematian ibu dan bayi. Kehamilan remaja berhubungan dengan adanya beberapa faktor eksternal yang mempengaruhui internal remaja yang pada penelitian ini mencakup aspek tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan tata pergaulan dan penulis merasa tertarik untuk meneliti beberapa faktor tersebut yang mempengaruhi kejadian kehamilan pada usia remaja.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan rancaran Cross Sectional Study yang bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian kehamilan pada usia remaja ditinjau dari aspek tingkat pendidikan, pengetahuan dan tata pergaulan.
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan melaksanakan wawancara langsung kepada responden menggunakan bantuan kuesioner. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan mengggunakan bantuan komputer dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi penggambaran masing-masing variabel penelitian dan tabel silang hubungan variabel penelitian. Analisis data dengan melaksanakan pengujian Chi Square Test dengan memperhitungkan nilai probabilitas (p value) yang dibandingkan dengan α = 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap kehamilan pada usia remaja dimana tingkat pendidikan yang tinggi setingkat SLTA ke atas dan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi termasuk pencegahan kehamilan usia remaja dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja untuk berperilaku hidup sehat dan menjaga kesehatan reproduksinya sedangkan tata pergaulan tidak memberikan hubungan yang bermakna terhadap kehamilan remaja.
Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah Perlunya penyebaran informasi secara merata tentang kesehatan reproduksi terutama pada kaum remaja sehingga mereka memiliki kesadaran akan dampak dari perilaku hidup tidak sehat terutama kejadian kehamilan dini pada usia remaja, sasaran utama penanggulangan kehamilan usia remaja sebagai salah satu aspek yang meningkatkan kematian ibu dan bayi adalah dengan peningkatan kesadaran dari kaum remaja sendiri terhadap bahaya kehamilan usia muda dan upaya memperpanjang usia perkawinan pula dapat dilakukan dengan pemberian pengetahuan kepada orang tua tentang dampak kehamilan pada usia muda.
Kepustakaan : 22 (1994 – 2007)
Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Kontrasepsi Suntikan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA
Kontrasepsi merupakan teknik-teknik yang dilakukan dalam upaya pencegahan kehamilan sebagai wujud antisipasi terhadap tingkat pertumbuhan yang semakin pesat. Penggunaan metode kontrasepsi merupakan metode untuk mengurangi dampak lebih lanjut dari pertumbuhan penduduk yang tinggi. Penggunaannya dalam lingkup masyarakat terdiri dari beberapa jenis namun pada beberapa kasus, salah satu jenis kontrasepsi cenderung lebih banyak penggunanya dibandingkan yang lain. Hal ini tentuny terkait oleh adanya beberapa faktor yang turut andil sehingga tingginya pengguna salah satu jenis kontrasepsi khususnya kontrasepsi suntikan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk mengadakan riset tentang gambaran faktor yang mempengaruhi pemanfaatan kontrasepsi suntikan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis gambaran pemanfaatan kontrasepsi suntikan dengan meninjau aspek metode kontrasepsi praktis, penawaran metode kontrasepsi, dukungan suami dan efek samping kontrasepsi.
Sampel penelitian adalah sebanyak 193 wanita pasangan usia subur yang memanfaatkan pelayanan kontrasepsi dan sebagai peserta KB aktif yang ditentukan berdasarkan rumus penentuan besar sampel dengan pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling.
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan melaksanakan wawancara langsung kepada responden dengan mengajukan pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang kemudian data diolah dengan bantuan komputer dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel distribusi silang antar variabel penelitian disertai dengan penjelasan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa tingginya pemanfaatan metode kontrasepsi jenis suntikan pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Bone-Bone disebabkan karena aspek praktisnya penggunaan kontrasepsi tersebut berdasarkan penilaian mereka, adanya penawaran metode kontrasepsi melalui metode konseling akan membantu PUS dalam pemanfaatan jenis kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi kesehatannya dimana jenis kontrasepsi yang paling tinggi dianjurkan oleh petugas adalah kontrasepsi jenis suntikan, penggunaan kontrasepsi jenis suntikan pada WUS lebih banyak mendapat dukungan dari suami disebabkan aspek praktis, tingkat efisiensi dan efektifitas yang lebih baik dalam penggunaannya dan tingginya penggunaan jenis kontrasepsi suntikan pada WUS dalam wilayah kerja Puskemas Bone-Bone disebabkan karena efek samping yang ditimbulkan kurang dan sekalipun ada masih dapat ditolerir.
Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah perlunya penyebaran informasi secara merata terhadap pemanfaatan metode kontrasepsi hormonal terutama pada suami sehingga menjadi motivator kepada pasangannya (isteri) untuk memanfaatkan jenis kontrasepsi hormonal sebagai metode ber-KB dengan bahan informasi tentang kemudahan penggunaan kontrasepsi hormonal dan kurangnya efek samping dan dalam rangka pemanfaatan metode kontrasepsi hormonal secara maksimal kepada wanita pasangan usia subur maka diperlukan penemuan metode kontrasepsi baru yang tidak memberikan efek samping kepada penggunanya dan sekalipun ada maka efek samping tersebut relatif rendah dan masih dapat ditolerir oleh ibu sebagai pengguna kontrasepsi
Kepustakaan : 19 (1997 – 2006)
Persepsi Remaja Tentang HIV/AIDS
PERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BAU-BAU TENTANG HIV/AIDS”
HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang sudah mengancam seluruh penduduk dunia dengan tidak memandang umur, jenis kelamin dan ras yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah penderita yang terinfeksi HIV/AIDS. Pada remaja sendiri, penularan HIV/AIDS berlangsung sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena aspek perilaku remaja yang berisiko terhadap kejadian penularan HIV/AIDS. Adanya pengetahuan yang kurang tentang HIV/AIDS dari remaja merupakan salah satu unsur penyebab dan yang menjadi perhatian sehingga tingginya kejadian infeksi HIV/AIDS pada remaja. Berdasarkan hal tersebut maka penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang persepsi remaja dengan mengambil sampel siswa SMA Negeri 4 Bau-Bau.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian surey dengan rancangan deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran penilaian remaja tentang HIV/AIDS yang mencakup pegertian, penyebab, tanda dan gejala, penularan, pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS serta sikap terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Sampel penelitian adalah siswa SMA Negeri 4 Bau-Bau sebanyak 250 orang siswa yang ditentukan berdasarkan rumus besar sampel dan menggunakan metode pengambilan sampel secara proportional stratified rando sampling.
Pengumpulan data penelitian melalui wawancara langsung kepada responden dengan mengajukan daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner. Pengolahan data penelitian dengan menggunakan bantuan komputer yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai pejelasan.
Hasil penelitian diperoleh Persepsi siswa tentang HIV/AIDS lebih banyak pada kategori baik namun masih terdapat pula dari remaja yang memiliki persepsi yang kurang baik tentang HIV/AIDS (12%) mencakup pengertian HIV/AIDS (14,8%), penyebab HIV/AIDS (15,6%), tanda dan gejala HIV/AIDS (32,4%), penularan HIV/AIDS (18%), pengobatan HIV/AIDS (23,6%), pencegahan HIV/AIDS (31,6%) dan sikap terhadap ODHA yang kurang baik (35,6%).
Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah Perlunya peningkatan penyebaran informasi tentang HIV/AIDS kepada masyarakat yang juga harus dilakukan sedini mungkin dengan tidak membedakan umur dan jenis kelamin sehingga akan membantu dalam rangka peningkatan kesadaran dari masyarakat khususnya remaja terhadap bahaya penularan HIV/AIDS yang semakin meningkat tiap tahunnya, Peran orang tua dalam memberikan pendidikan seks kepada anaknya juga perlu dilaksanakan yang tentunya diharapkan pada orang tua untuk mencari berbagai informasi secara lengkap tentang seksualitas termasuk berbagai dampak dari perilaku seksual yang tidak sehat sehingga pembentukan kesadaran pikir dan perilaku terhadap dampak dan bahaya dari perilaku seks yang tidak sehat telah tertanam sedini mungkin yang tidak lain merupakan salah satu upaya dalam rangka pencegahan semakin meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS dan Bagi pihak sekolah juga diharapkan untuk memberikan muatan-muatan dalam proses pembelajaran siswa terutama yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dan dampak dari perilaku seks yang tidak sehat seperti HIV/AIDS.
Kepustakaan : 42 (1994 – 2007)
Gambaran Gangguan Menstruasi pada Remaja SMU
GAMBARAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA SISWI SMU NEGERI 1 BUNGKU KECAMATAN BUNGKU TENGAH KABUPATEN MOROWALI
(DESCRIPTION OF MENSTRUAL DISORDERS IN ADOLESCENT a high school girl Bungku DISTRICT STATE CENTRAL DISTRICT Bungku Morowali)
Menstrual periods in women often are having problems, is due process and the menstrual cycle may have ups and downs and changing every month. In adolescents, especially high school girl is more common menstrual disorders, disorders commonly experienced include irregular menstruation, menstrual
Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHONSUAI KECAMATAN BUMI RAYA KABUPATEN MOROWALI PROPINSI SULAWESI TENGAH
(FACTORS RELATED TO THE USE OF THE SERVICE antenatal care PREGNANT WOMEN IN SUB AREA WORKING THE EARTH KINGDOM PUSKESMAS BAHONSUAI Morowali Regency in Central Sulawesi Province)
Maternal and Infant Mortality Rate is an indicator of the atu salahs public health status of a nation where high numbers indicate a low state of public health. Incidence of maternal and infant mortality remains a major public health problem in Indonesia, so in order to overcome the one of the efforts is the implementation of quality health services, especially antenatal care in the mother during pregnancy.
(FACTORS RELATED TO THE USE OF THE SERVICE antenatal care PREGNANT WOMEN IN SUB AREA WORKING THE EARTH KINGDOM PUSKESMAS BAHONSUAI Morowali Regency in Central Sulawesi Province)
Maternal and Infant Mortality Rate is an indicator of the atu salahs public health status of a nation where high numbers indicate a low state of public health. Incidence of maternal and infant mortality remains a major public health problem in Indonesia, so in order to overcome the one of the efforts is the implementation of quality health services, especially antenatal care in the mother during pregnancy.
Gambaran Korban Kecelakaan Lalu Lintas
GAMBARAN PASIEN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUMAH SAKIT UMUM MAMUJU KABUPATEN MAMUJU PROPINSI SULAWESI BARAT
(PICTURE OF THE PATIENT VICTIM TRAFFIC ACCIDENT IN PUBLIC HOSPITALS Mamuju Mamuju SULAWESI WEST PROVINCE)
Indonesia today face the problem of road traffic accidents are quite serious, which recorded 10,000 people each year die from road traffic accidents. The factors causing the traffic jam this complex are usually grouped into four factors: vehicle factors, road, humans and the environment. Incidence of traffic accidents often occur at certain hours and usually in the afternoon when the vehicle on the road at that time very solid. In Mamuju, the incidence of traffic accidents reported by the Police Lakalantas Mamuju
Tesis Epidemiologi Analisi Faktor Risiko TB Paru
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI PUSKESMAS RALLA KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU
(EVENT ANALYSIS OF RISK FACTORS IN PULMONARY TB SUB PUSKESMAS RALLA Tanete Riaja Barru district)
Pulmonary TB is still a public health problem in Indonesia with a number of cases is still rising every year. Pulmonary TB treatment programs with DOTS strategy is a form of treatment is carried out regularly and continuously have been implemented to its full potential but if it is reviewed in depth that the incidence of pulmonary TB is still showing an increase of course, includes some aspects of the alleged risk factors
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan Populer
-
Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja pada suatu organisasi, lembaga dan sebagainya. Masa kerja seseorang dalam organisa...
-
Tambahan skripsi tentang Administrasi Kesehatan bagi teman-teman yang mau menyelesaikan studi di S1 Kesehatan Masyarakat atau Bidang Keseha...
-
Judul 1 STUDI KUALITAS AIR SUMUR GALI DITINJAU DARI PARAMETER MANGAN DAN DERAJAT KEASAMAN (pH) AIR DI RW 3 KAMPUNG BUAKKANG
-
Hubungan dengan rekan kerja dimaksudkan dengan pola interaksi yang terjalin antara individu dalam dunia kerja. Sedangkan interaksi me...
-
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh dalam menunjang hasil kerja yang maksimal dalam setiap...
-
REVISED ANALYSIS OF ASPECTS OF THE QUALITY OF NURSING IN HOSPITAL WORKERS NENE 'MALLOMO Sidrap DISTRICT OF 2007 Health services a...
-
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis pada Pasien Di Puskesmas Padang Sappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu Gastri...
-
Faktor Risiko Kematian Neonatal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan diarahkan untuk...
-
Daftar Judul KTI, Skripsi dan Tesis Jilid I Bagi pengunjung yang sedang bingung mencari judul penelitian untuk keperluan penyusunan k...
-
STUDI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SERMANI STEEL MA...