Welcome

Selamat Datang Di Pusat Download Kumpulan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi dan Tesis Kesehatan Lengkap Kuesioner dan Instrumen Penelitian Gratis
Tampilkan postingan dengan label Motivasi Kerja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi Kerja. Tampilkan semua postingan

Download Skripsi AKK-Faktor Motivasi Kerja Tenaga Perawat


Factors Associated with Work Motivation Power District Nurse in the Health Center Wawotobi Wawotobi Konawe

Realization of quality health care can not be separated from the main role of human resources in health. Nurses are the main commodity of health services needed to support the fulfillment of community needs a quality service.

Download Skripsi Administrasi Kesehatan-Kinerja Perawat Rumah Sakit Rawat Inap

STUDI TENTANG KINERJA PERAWAT DI BAGIAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA TANA TORAJA


Peningkatan mutu serta perluasan jangkauan kesehatan diperlukan sumber daya tenaga yang mampu mengembangkan tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan pembaruan dalam pembangunan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Peranan tenaga perawat dalam penyelenggaraan

Artikel Ilmiah Tentang Motivasi Kerja


Motivasi adalah proses kejiwaan yang mendasar terdiri dari kebutuhan-kebutuhan, dorongan-dorongan dan tujuan. Memotivasi personel perawat rumah sakit harus dilakukan sejak dini untuk menjaga semagat kerja yang dapat menurun akibat kegiatan rutin dan monoton. Oleh karena itu mengamati motivasi kerja setiap personel perawat dilaksanakan secara terus menerus. Hal ini penting dilakukan untuk mengidentifikasi personel perawat yang memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan. Motivasi sering juga dikaitkan dengan semangat atau etos kerja dalam sebuah perbendarahaan kata (Ilyas, 1999).
Kadang motivasi sangat sulit untuk ditingkatkan tanpa adanya perlakuan yang serius pada diri dari pelaku tersebut, karena motivasi merupakan hal yang tidak bisa diukur dengan melihat hasil kerja tapi ketika hasil kerja itu mengalami peningkatan (Azwar, 1996).
Bernard Berebson dan Gary A. Steiner mendefenisikan motivasi sebagai All those inner striving conditions variously described as wishes, desire need, drives dan the like, yang dapat diartikan sebagai kondisi internal, kejiwaan dan mental manusia seperti aneka keinginan, harapan, kebutuhan, dorongan dan kesukaan yang mendukung individu untuk berprilaku kerja untuk mencapai kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan (Noer Bachry Noor, 2001).

Artikel Ilmiah Tentang Motivasi Kerja


Motivasi bermula dari kata Movere (bahasa latin) yang sama dengan to move (bahasa Inggris) yang berarti mendorong atau menggerakan. Dengan demikian motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang memberi daya, memberi arah dan memelihara tingkah laku.
Menurut Hasibuan  (2003 : 142) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Jadi motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan,  agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias  mencapai hasil yang optimal.
Motivasi pada seorang karyawan untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor individual dan faktor-faktor organisasional. Faktor-faktor yang bersifat individual diantaranya adalah : kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitude), dan kemampuan-kemampuan (abilities), sedangkan faktor-faktor organisasional antara lain : pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security), sesama karyawan (coworkers), pengawasan (supervision), pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri (job itself) (Gomes, 2001).
Herzberg sebagaimana diuraikan dalam Davis & Newstrom, (1995), Parrek, (1996), Munandar, (2001), dan Hasibuan, (2003), membagi motivasi kerja kedalam 2 (dua) faktor, yang diberi nama Teori Dua Faktor (Herzberg, Two Factors Motivation Theory), yaitu :
1.    Faktor yang berkaitan dengan isi pekerjaan, yang merupakan faktor intrinsik dari pekerjaan tersebut, antara lain : a) tanggung jawab (responsibility), besar kecilnya tanggung jawab yang dirasakan dan diberikan kepada seorang karyawan; b) kemajuan (advancement), besar kecilnya kemungkinan karyawan dapat maju dalam pekerjaannya; c) pekerjaan itu sendiri (the work itself), besar kecilnya tantangan yang dirasakan oleh karyawan dari pekerjaannya; d) pencapaian (achievement), besar kecilnya kemungkinan karyawan mencapai prestasi kerja, mencapai kinerja yang tinggi; e) pengakuan (recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada karyawan atas kinerja yang dicapai. Jika faktor-faktor tersebut tidak (dirasakan) ada, maka karyawan menurut Herzberg, merasa not satisfied (tidak lagi puas), yang berbeda dari dissatisfied (tidak puas).
2.    Faktor Pemeliharaan (Higiene) merupakan kelompok faktor lain yang menimbulkan ketidakpuasan, berkaitan dengan konteks pekerjaan, berupa faktor-faktor ekstrinsik dari pekerjaan, yaitu : a) kebijakan dan administrasi perusahaan (company policy and administration, derajat kesesuaian yang dirasakan karyawan dari semua kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam organisasi; b) kondisi kerja (working condition), derajat kesesuaian kondisi kerja  dengan proses pelaksanaan tugas pekerjaannya; c) Gaji dan upah (wages or salaries), derajat kewajaran dari gaji yang diterima sebagai imbalan kinerjanya; d) hubungan antar pribadi (interpersonal relation), derajat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi dengan karyawan yang lain; e) kualitas supervisi (quality supervisor), derajat kewajaran penyeliaan yang dirasakan dan diterima oleh karyawan.
Faktor intrinsik dan faktor pemeliharaan menurut Herzberg harus dapat terwujud secara bersama-sama dan saling mendukung. Faktor intrinsik merupakan faktor motivasi yang ditujukan pada perwujudan kepuasan kerja sedangkan faktor pemeliharaan (higiene) akan mempengaruhi timbulnya ketidakpuasan kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor pencipta kepuasan harus ditingkatkan dan faktor ketidakpuasan harus mendapat perhatian untuk diminimalisir. Berdasarkan pemahaman tersebut, teori 2 Faktor oleh Herzberg secara ringkas dapat ditunjukkan pada bagan berikut :




Gambar 2.1 Teori 2 Faktor
Sumber : Hasibuan, 2003

Selanjutnya, motivasi pada dasarnya merupakan upaya pemuasan kebutuhan dari setiap individu. Pemuasan kebutuhan tersebut merupakan tujuan dari motif yang menggerakkan perilaku seseorang. Pada gambar 2.1, motivasi dipandang sebagai satu reaksi berantai yang dimulai dari adanya kebutuhan yang menimbulkan keinginan untuk memuaskannya sebagai tujuan, menghasilkan ketegangan psikologis yang mengarahkan perilaku kepada tujuan (kepuasan).



Gambar 2.1 Rantai Motivasi
Sumber : Barelson dan Stainer dalam Koonts (2001 ; 115)

Abraham H. Maslow dengan teori motivasinya tentang kebutuhan mengemukakan ada lima tingkatan kebutuhan manusia secara berjenjang : 1) phisik : sandang, pangan, dan papan; 2) rasa aman dan jaminan : tidak ada kekawatiran akan dikeluarkan dari tempat kerja sewaktu-waktu; 3) kasih sayang dan kebersamaan; 4) penghargaan dan pengakuan; dan 5) aktualisasi diri. Dari beberapa tingkatan kebutuhan tersebut, dikatakan bahwa pada umumnya kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya akan muncul setelah kebutuhan pada tingkatan sebelumnya terpenuhi/ terpuaskan.
David Mc. Clelland (Wexley, 1991:227-231) dengan Three N yaitu : 1) needs for achievement ; 2) needs for power ; 3) needs for afiliation. Teori ini didasarkan bahwa setiap individu manusia butuh berprestasi, kekuasaan dan afiliasi. Hasil penelitian David Mc. Clelland menunjukkan bahwa kebutuhan berprestasi merupakan kebutuhan manusia yang nyata, yang dapat dibedakan dengan yang lain, dan memerlukan motivasi yang cukup tinggi.
Hersey & Blanchard (1986, 69-74) kaitannya dengan kerangka motivasi dan tujuan menjelaskan keterkaitan teori Maslow dengan Herzberg. Maslow mengidentifikasi kebutuhan atau motif yang ada pada seseorang dalam melakukan kegiatan, sedangkan Herzberg menitikberatkan pada kepuasan kegiatan (prestasi) yang akan memotivasi seseorang dalam melakukan kegiatannya. Kebutuhan penghargaan, pengakuan, aktualisasi diri pada hirarki Maslow merupakan faktor motivator dari Herzberg, sedangkan kebutuhan fisiologi, rasa aman dan jaminan, cinta kasih dan kerbersamaan, serta sebagian kebutuhan penghargaan dan pengakuan pada hiarki Maslow, identik dengan faktor hygiene/pemeliharaan dari Herzberg.
Menurut pandangan Islam, pemberian motivasi kepada individu diperlukan untuk dapat mewujudkan suatu aktivitas kerja yang baik khususnya dalam upaya perjuangan Keislaman. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al Anfal ayat 60, sebagai berikut :

Terjemahan      :    “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”

Analisis Motivasi Kerja Tenaga Perawat

Analisis Motivasi Kerja Tenaga Perawat Rumah Sakit Salewangang Maros
(Analysis of Work Motivation Nurses Hospital Workers Salewangang Maros)

This study aims to analyze the relationship of culture and organizational climate and motivation of nurses working in hospitals in the study design Salewangang Maros in Cros Sectional Study. Purposive sample of studies determined (purposive sampling) is sampling with particular consideration to represent the population. So the size of the sample obtained as many as 60 people. Collecting data

Faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Kerja Tenaga Perawat

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA TENAGA PERAWAT DI BAGIAN RAWAT INAP RSUD MAMUJU 

Motivasi kerja akan mendukung keberhasilan setiap karyawan dalam melaksanakan pencapaian tujuan organisasi. Motivasi kerja bagi tenaga perawat akan membantu dalam mencapai keberhasilan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan menunjang profesionalisme dan produktifitas organisasi.

Postingan Populer