Secara
etimiologi, supervisi berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata super
artinya di atas serta vidare artinya melihat. Dengan demikian jika ditinjau
dari asal kata supervisi berarti melihat keatas. Secara umum dapat disebutkan
yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan
berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan untuk
kemudian apabila ditemukan masalah, segara diberikan petunjuk atau bantuan yang
bersifat langsung guna mengatasinya.
Teknik
pokok supervisi pada dasarnya identik dengan teknik penyelesaian masalah (problem solving). Bedanya hanya pada
cara pengumpulan data serta cara
penyelesaian masalah. Pada supervisi cara pengumpulan data adalah dengan
menggunakan teknik pengamatan langsung (direct
observation), serta cara penyelesaian masalah dilakukan secara bersama dan
langsung di tempat (on the spot).
Supervisi merupakan tindakan
mengawasi atau mengarahkan penyelesaian pekerjaan. Dengan adanya supervisi
dapat memberikan feedback atau masukan-masukan bagi karyawan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan. Supervisi yang buruk dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja
yang pada akhirnya dapat menyebabkan tinginya absensi dan turnover.