Welcome

Selamat Datang Di Pusat Download Kumpulan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi dan Tesis Kesehatan Lengkap Kuesioner dan Instrumen Penelitian Gratis

Pengetahuan secara Ilmiah

Setiap individu manusia mengalami pengetahuan namun akan berbeda-beda baik karena perkembangan, pengalaman dan sebagainya yang kesemuanya itu merupakan anugerah untuk dapat melanjutkan kehidupannya.
Namun seperti apakah sebenarnya pengetahuan itu ! berikut adalan penuturan kami secara ilmiah

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. Proses melihat, menyaksikan, mengalami atau diajar sangat menentukan terjadinya pengetahuan pada seseorang. Menurut cara tejadinya maka pengetahuan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1.      Pengetahuan a priori adalah pengetahuan yang terjadi tanpa melalui pengalaman, akan tetapi pengetahuan ini diperoleh melalui cara berpikir analitik yaitu dengan jalan pikiran pengetahuan yang berlaku umum ke khusus.
2.      Pengetahuan a postriori adalah pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman. Pengetahuan ini diperoleh melalui cara berpikir yang berlandaskan pada pengetahuan yang khusus ke umum (Notoadmodjo, 2006).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain atau bagian yang sangat penting untuk terjadinya tindakan seseorang (over behavior), sedangkan kedalaman pengetahuan seseorang dalam domain “ cognitive “dapat diketahui melalui tingkatan cognitive yang mereka miliki mulai dari tingkat C1 atau cognitive pertama yaitu tingkatan pengetahuan yang paling rendah, dalam hal ini seseorang hanya mampu menyebutkan istilah   istilah saja berdasarkan pada apa yang telah dipelajariinya atau dialaminya, sampai C6 atau domain cognitive enam yaitu tingkatan pengetahuan yang paling tinggi, dalam hal ini seseorang sudah mampu melakukan analisa dan penilaian berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2007 ; 23).
Pengetahuan menurut Bloom merupakan bagian dari cognitive domain yaitu bagaimana terjadinya proses menjadi tahu, yang terdiri dari 6 (enam)  tingkatan penerimaan terhadap suatu inovasi, yaitu : 
a)      Tahu ( Know )
Seseorang hanya mampu menjelaskan garis besar apa yang telah dipelajari
b)      Memahami (Comprehension)
Seseorang berada pada tingkat pengetahuan dasar dan dapat menerangkan kembali secara mendasar ilmu pengetahuan yang telah dipelajari.
c)      Aplikasi (Application)
Seseorang telah mempunyai pengetahuan untuk menggunakan apa yang telah terjadi dari suatu situasi ke situasi yang lain.
d)     Analisis (Analisis)
Seseorang telah mampu menerangkan bagian – bagian dan dapat menyusun suatu bentuk pengetahuan tertentu serta dapat menganalisis hubungan satu dengan lainnya.
e)      Sintesis (Synthesis)
Seseorang telah mampu menganalisa dan menyusun kembali pengetahuan yang diperolehnya berbentuk semula atau bentuk lain.
f)       Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo, 2007 ; 25).
Ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh sebuah pengetahuan sehingga sesuatu tersebut disebut pengetahuan  yaitu :
1.      Objektif, artinya pengetahuan itu sesuaidengan objeknya. Objek ilmu pengetahuan terdiri dari dua yaitu objek material dan objek formal atau sudut penyelidikan. Objek materialnya adalah manusia dan alam, sementara objek formalnya adalah objek material yang disoroti suatu ilmu tertentu yaitu masalah khusus yang timbul dari objek material tadi.
2.      Metodik, artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu. Cara-cara atau metode ilmu pengetahuan antara lain : metode observasi,metode induksi, metode deduksi, metode perkembangan, metode studi kasus, metode introspeksi, metode kuesioner, metode biografi, metode klinis, metode testing, dan metode statistik.
3.      Sistimatik, artinya pengetahuan ilmiah tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, saling berkaitan satu dengan lainnya, saling menjelaskan sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.
4.      Universal, artinya pengetahuan harus dapat diterima secara umum. (Notoatmodjo, 2006 ; 6).
Pengetahuan merupakan dasar terhadap terbentuknya perilaku yang berwujud melalui suatu tindakan nyata. Pengetahuan ibu tentang pemberian ASI dan MP-ASI merupakan segala informasi yang telah diperoleh ibu tentang pemberian ASI dan pemberian MP-ASI yang harus dilaksanakan sejak usia 6 bulan.

Kepustakaan 
Notoadmodjo, S. 2006. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Penerbit Rhineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Penerbit Rhineka Cipta. Jakarta.

ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Postingan Populer