Kerja-Kerja-dan-Kerja, seperti itulah yang mungkin terlintas dalam benak kita sehari-hari tapi apakah kita sudah memahami benar seperti apakah kegiatan kerja tersebut, berikut adalah penuturan kami berdasarkan beberapa sumber yang diperoleh
Pekerjaan adalah setiap kegiatan yang
dilakukan pada suatu tertentu yang dimaksudkan untuk memperoleh imbalan jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang amat
berperan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Status dan tingkatan
kerja secara langsung juga dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi seseorang.
Jadi pekerjaan yang dilakukan akan pula mempengaruhi besar kecilnya pendapatan
seseorang, tetap atau tidaknya menerima penghasilan dan waktu menerima upah.
Menurut “Labour
Force Uncept” yang digolongkan bekerja adalah mereka yang melakukan
pekerjaan untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa dengan tujuan untuk
memperoleh penghasilan atau keuntungan. Pekerjaan merupakan suatu status yang
dimiliki oleh keluarga yang dapat memberikan gambaran keadaan kesejahteraan
keluarga. Dengan pekerjaan yang memadai diharapkan akan meningkatkan daya beli,
pemilihan jenis pelayanan kesehatan.
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk
mencari nafkah. Kegiatan atau aktifitas sehari-hari apalagi yang sifatnya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup kadang menyebabkan kepentingan atau masalah
lain yang dianggap tidak mendesak menjadi tersepelekan karena keterbatasan
waktu. Hal ini berkaitan dengan ibu yang menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk membantu perekonomian keluarga, sehingga hampir tidak mempunyai waktu
untuk memperhatikan kesehatan diri dan anaknya.
Tingkat pendapatan yang rendah mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap suatu status keluarga. Kebutuhan akan pelayanan
kesehatan seringkali diabaikan bagi mereka yang memiliki pekerjaan dengan
penghasilan yang rendah.
Keadaan sosial ekonomi sangat mempengaruhi
permintaan pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan kesehatan seseorang yang
memiliki kondisi sosial ekonomi yang baik maka pemenuhan akan kebutuhan
kesehatannya sangat diperhatikan sebab menurutnya ini sangat perlu dilakukan
demi menghindari terjadinya beberapa keluhan gangguan kesehatan utamanya pada
masa persalinan. Salah satu hal yang sangat dikhawatirkan adalah persoalan
anemia. Martorel dan Hubieth mengajukan hipotesa tentang hubungan antara
lingkungan sosial ekonomi dan terjadinya anemia gizi pada ibu hamil. Tingkat
sosial ekonomi mempengaruhi keluarga akan kebutuhan gizi (Pudy Astuti, 2005).
Dampak dari kemajuan teknologi mengakibatkan
tingginya angka tenaga kerja wanita. Hal ini selain diakibatkan oleh gaya hidup
tetapi yang paling berperan dalam hal ini adalah faktor gender, dimana wanita
dapat bekerja dimana saja dan tanpa mengabaikan kewajibannya sebagai wanita
ataupun sebagai ibu rumah tangga. Banyaknya lahan pekerjaan yang membutuhkan
tenaga kerja wanita mengakibatkan banyak terjadi anemia pada mereka dan ini
dapat dilihat dari beberapa peran mereka ditempat kerja.
Mereka yang bekerja pada bagian produksi
cenderung melakukan pekerjaan mereka dengan berdiri dibandingkan dengan duduk
sebab mereka harus memantau kalau-kalau ada saja hasil olahan/bahan jadi yang
keluar dari batas rel mesin sehingga membutuhkan keseriusan dan konsentrasi
yang tinggi atau mereka memantau kondisi barang yang cacat dan mereka tidak
saja harus berdiri atau duduk saja tetapi mereka harus berjalan mondar-mandir
memantaunya jangan sampai barang hasil olahan yang cacat dan terpeking ditambah
lagi dengan jumlah jam kerja mereka yang terkadang lebih dari delapan jam.
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar