Gambaran Status Gizi Anak Umur 24 - 59 Bulan

GAMBARAN STATUS GIZI ANAK UMUR 24 – 59 BULAN DI KELURAHAN PAI KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR 

(DESCRIPTION OF NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN AGED 24-59 MONTHS IN BIRINGKANAYA DISTRICT CITY WARD PAI MAKASSAR)

Health problems and the growth of children is strongly influenced by two main factors that are not good nutritional status and high infectious disease. While the factors that determine the nutritional status of children under five is the amount of food intake, the provision of food from parents to their children. Another factor that may affect the nutritional status of children under five are diet and level of maternal knowledge. Accordingly, the authors are interested in conducting research on the nutritional status of children aged 24-59 months.

Masalah kesehatan dan pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu keadaan gizi yang tidak baik dan tingginya penyakit infeksi. Sedangkan faktor yang menentukan dalam status gizi anak balita adalah besarnya asupan makanan, yaitu pemberian makanan dari orang tua kepada anaknya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi anak balita adalah pola makan dan tingkat pengetahuan ibu. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian tentang status gizi anak umur 24 – 59 bulan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan rancangan deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai status gizi anak umur 24 - 59 bulan di Kelurahan Pai Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.

Populasi penelitian adalah semua anak umur 24 - 59 bulan yang berada di Kelurahan Pai dengan sampel diperoleh sebanyak 79 anak yang diperoleh dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data penelitian melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner dan food recal 24 hourse yang dilanjutkan dengan pengukuran berat badan (BB). Pengolahan data penelitian menggunakan komputer dan disajikan dalam bentuk tabel disertai penjelasan.

Hasil penelitian diperoleh bahwa anak dengan status gizi buruk lebih banyak dengan ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang kurang sebanyak 4 (10,5%), anak yang memperoleh asupan makan sumber energi yang cukup lebih banyak dengan status gizi baik sebanyak 32 (69,6%) dan anak yang memperoleh frekuensi makan yang cukup lebih banyak dengan status gizi baik sebanyak 28 (71,8%).

Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah pembinaan keluarga sadar gizi khususnya kepada ibu untuk dapat menerapkan perilaku yang sadar gizi dalam keluarga, pemberian informasi tentang perilaku hidup sehat kepada ibu, dan pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat meninjau faktor lain yang turut mempengaruhi status gizi anak dan melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap status gizi anak umur 24 – 59 bulan.

Kepustakaan : 21 (1985 – 2003)

ARTIKEL TERKAIT: