GAMBARAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGASEM KECAMATAN GAMPENGREJO
KABUPATEN KEDIRI
sebagai tenaga kesehatan dalam pertolongan persalinan adalah kunci terjadinya Inisiasi Menyusu Dini sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi dan menunjang keberhasilan ASI Eksklusif. Berdasarkan studi pendahuluan dengan teknik observasi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem didapatkan data bahwa terdapat 8 persalinan yang ditolong oleh bidan dan belum dilakukan Inisiasi Menyusu Dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan mengidentifikasi tiga langkah pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini yang dilakukan oleh Bidan.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13- 21 Juli 2008, dengan populasi 12 bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem dan menggunakan purposive sampling didapatkan 7 bidan sebagai respoden yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang telah diperoleh dari lembar observasi, kemudian ditabulasi dan selanjutnya dianalisa.
Hasil penelitian didapatkan bahwa 7 responden telah melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini pada pertolongan bayi baru lahir, 5 responden dengan kategori baik dan 2 responden kategori cukup baik. Dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terdapat 24 langkah yang harus dilakukan. Masih terdapat langkah Inisiasi Menyusu Dini yang belum sepenuhnya dilakukan yaitu meghindari mengeringkan tangan bayi, meletakkan bayi tengkurap di dada ibu, membiarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu, menunda semua asuhan bayi baru lahir hingga bayi selesai menyusu dan menempatkan ibu dan bayi di Ruang Bersalin hingga bayi selesai menyusu. Saran yang disampaikan hendaknya bidan mengikuti perkembangan informasi terbaru dan aktif mengikuti pelatihan Pertongan Persalinan dengan Bahan Tambahan Inisiasi Menyusu Dini.
Kata Kunci : Pelaksanaan, Inisiasi Menyusu Dini, Bidan
Tinggalkan email konfirmasi atau like di facebook
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar