Welcome

Selamat Datang Di Pusat Download Kumpulan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi dan Tesis Kesehatan Lengkap Kuesioner dan Instrumen Penelitian Gratis

Hubungan Pola Pemberian MP-ASI Lokal dan Status Gizi Anak 6-12 Bulan

HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MP-ASI LOKAL DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 – 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMPANG KOTA MAKASSAR 

(RELATIONSHIP PATTERNS MP-ASI PROVIDING LOCAL AND NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN AGES 6-12 MONTHS WORKING IN THE AREA OF CITY MAKASSAR Pampang Public Health)

Complementary feeding (MP-ASI) is a food or beverage that contains the nutrients, given to infants or children from age 6 months to 24 months of age in order to meet the nutritional needs other than breast milk have increased in line with the growing baby. Malnutrition and undernutrition in young children not only cause physical growth, but also its effect on intelligence and productivity in adulthood.

MP-ASI provision in terms of type, frequency and amount that is not adapted to the development of the child's age will affect the digestive system which affects the incidence of diarrhea, which in turn will affect the nutritional status of children. MP-milk consumed by children aged 6-24 months should be tailored to local socio-cultural community. Local MP is the MP-ASI-ASI made ​​by housewives with traditional local food is an alternative to meeting the nutritional needs of children but the MP-ASI giving local communities tend to be unable to meet the nutritional needs of children. Under these conditions, the authors are interested in conducting research on patterns of giving local MP-ASI and nutritional status of children aged 6-12 months.

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak sejak usia 6 bulan sampai usia 24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI yang mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan bayi. Gizi kurang dan gizi buruk pada balita tidak hanya menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik, tetapi juga pengaruhnya pada kecerdasan dan produktifitas di masa dewasa. Pemberian MP-ASI ditinjau dari jenis, frekuensi dan jumlah yang tidak disesuaikan dengan perkembangan usia anak akan mempengaruhi sistem pencernaan yang berdampak pada timbulnya diare yang pada akhirnya akan mempengaruhi status gizi anak. MP-ASI yang dikonsumsi anak usia 6 – 24 bulan sebaiknya disesuaikan dengan sosial budaya masyarakat setempat. MP-ASI Lokal adalah MP-ASI yang dibuat oleh ibu rumah tangga dengan menggunakan bahan pangan setempat secara tradisional merupakan alternatif terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi anak namun pemberian MP-ASI lokal oleh masyarakat cenderung tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik mengadakan penelitian tentang pola pemberian MP-ASI lokal dan status gizi anak usia 6 – 12 bulan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan rancangan Cross Sectional Study yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola pemberian MP-ASI lokal berdasarkan jenis, frekuensi dan jumlah dengan status gizi anak umur 6 – 12 bulan.

Populasi penelitian adalah seluruh anak usia 6 – 12 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pampang dengan sampel penelitian sebanyak 83 anak yang ditentukan berdasarkan rumus besar sampel dan metode pengambilan sampel secara sistematic random sampling.

Pengumpulan data penelitian dengan melakukan wawancara menggunakan istrument penelitian berupa kuesioner dan food recall 24 hours yang dilanjutkan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak umur 6 – 12 bulan. Pengolahan data penelitian menggunakan komputer dengan analisis data menggunakan uji statistik Chi Square Test dengan meninjau nilai X2 hitung.

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan frekuensi, jenis dan jumlah pemberian MP-ASI lokal dengan status gizi anak umur 6 – 12 bulan sehingga dengan frekuensi, jenis dan jumlah pemberian MP-ASI lokal yang baik akan menunjang status gizi anak yang normal.

Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah perlunya penyebaran informasi secara merata kepada seluruh masyarakat terutama oleh ibu dengan melibatkan petugas gizi di lingkup puskesmas yang berhubungan dengan pola pemberian MP-ASI lokal yaitu memanfaatkan sumber daya daerah setempat dan dengan jenis, frekuensi dan jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang cukup dan menunjang tumbuh kembang anak yang optimal, peningkatan pelatihan kepada petugas kesehatan khususnya petugas gizi di puskesmas untuk menunjang distribusi informasi kepada masyarakat tentang pola pemberian MP-ASI yang baik dan benar termasuk penerapan MP-ASI lokal untuk memenuhi kebutuhan anak dan pada penelitian selanjutnya untuk meninjau secara lebih mendalam tentang variabel-variabel yang berhubungan dengan pola pemberian MP-ASI dan berbagai faktor yang mempengaruhi status gizi anak.

Kepustakaan : 20 (1988 – 2008)

ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Postingan Populer