Welcome

Selamat Datang Di Pusat Download Kumpulan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi dan Tesis Kesehatan Lengkap Kuesioner dan Instrumen Penelitian Gratis

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH SD NEGERI 83 BOTING KOTA PALOPO 

(SOCIO-ECONOMIC RELATIONS WITH PARENT CHILD NUTRITIONAL STATUS STATE SCHOOL SD 83 BOTING Palopo City)

Economic crisis since mid-1997, resulting in a drastic decrease in the ability of some people to reach out to health care and nutritional needs. One nutrition of vulnerable groups are children of school age. According Moehji (2004), that there are several factors leading to school-age children become susceptible to nutritional disorders, the children in this age are already able to determine their own food (food likes and dislikes).
The habit of spending a lot more kids this age to play, so it is often forgotten meals, and in general in Indonesia school feeding has not been enforced. In this study, the factors that influence nutritional status of school children is the family's economic status include levels of maternal education, maternal employment status and income of the parents.


Krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997, mengakibatkan penurunan secara drastis kemampuan sebagian masyarakat untuk menjangkau pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi. Salah satu kelompok rawan gizi adalah anak usia sekolah. Menurut Moehji (2004), bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan anak usia sekolah menjadi mudah mengalami gangguan gizi, yaitu anak-anak dalam usia ini umumnya sudah dapat menentukan makanannya sendiri (makanan yang disukai dan tidak disukai). Kebiasaan jajan, anak usia ini lebih banyak bermain, sehingga itu sering melupakan waktu makan, dan pada umumnya di Indonesia school feeding belum diberlakukan. Pada penelitian ini, faktor yang turut mempengaruhi status gizi anak sekolah adalah status ekonomi keluarga mencakup tingkat pendidikan ibu, status kerja ibu dan pendapatan orang tua.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan rancangan Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan, dimana semua variabel penelitian diukur pada periode waktu yang bersamaan, yang bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara sosial ekonomi nerupa pendidikan ibu, status kerja ibu dan pendapatan orang tua terhadap pencapaian status gizi anak usia sekolah di SD Negeri 83 Boting Kota Palopo.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IV, V, VI SD Negeri 83 Boting Kota Palopo dimana terdapat jumlah murid kelas IV-VI sebanyak 76 murid pada tahun 2007. sampel penelitian adalah siswa kelas IV, V dan VI berjumlah 64 siswa yang ditentukan berdasarkan rumus besar sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri berupa penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Pengolahan data menggunakan bantuan komputer dengan analisis data menggunakan uji statistik Chi Square Test dengan interpretasi dengan meninjau nilai X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel. Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel silang hubungan variabel penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat pendidikan ibu dan penghasilan orang tua terhadap pencapaian status gizi siswa dimana ibu dengan tingkat pendidikan yang cukup minimal telah menyelesaikan pendidikan pada tingkat SLTP memiliki pengetahuan yang cukup terhadap pembentukan status gizi anggota keluarga yang cukup dan pendapatan orang tua yang cukup dengan tingkat penghasilan yang dapat seimbang dengan banyaknya pengeluaran pangan keluarga dapat meningkatkan pencapaian status gizi siswa yang cukup. Sedangkan status kerja ibu tidak menunjukkan adanya hubungan terhadap pencapaian status gizi siswa dimana ibu dengan status bekerja meskipun dapat membantu pendapatan keluarga namun mempengaruhi kurangnya perhatian ibu terhadap pola konsumsi anak terhadap pencapaian status gizi siswa.
Saran yang diajukan pada penelitian adalah ibu dengan status bekerja kiranya untuk tetap memberi perhatian kepada pola makan anak dengan menyediakan makanan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas kerja di luar rumah sehingga konsumsi makan anak dapat terpenuhi secara optimaldan perbaikan status perekonomian masyarakat juga perlu mendapat perhatian dengan memberikan pemberdayaan khsuusnya kepada masyarakat miskin sehingga memiliki kemampuan untuk mendukung perekonomian keluarga yang akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan keluarga yang lebih optimal yang pada akhirnya akan mewujudkan pencapaian status gizi anggota keluarga termasuk anak pada usia sekolah yang lebih optimal.

Kepustakaan : 22 (1995 – 2004)

ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Postingan Populer