Welcome

Selamat Datang Di Pusat Download Kumpulan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi dan Tesis Kesehatan Lengkap Kuesioner dan Instrumen Penelitian Gratis

Tesis Hubungan Stress Kerja dan Gangguan Menstruasi

Hubungan Stress Kerja dan Gangguan Menstruasi

A. Latar Belakang
Gangguan reproduksi berkaitan dengan peristiwa menstruasi ditentukan oleh proses somato-psikis dan memiliki sifat yang kompleks meliputi unsur-unsur hormonal, biokimiawi dan psikososial, serta sering disertai gangguan fisik dan mental. Kira-kira 20 %
dari wanita sama sekali tidak mengalami berbagai gangguan pada masa menstruasi, jadi berkisar 80% selebihnya mengeluhkan gangguan menstruasi (Sarwono, 1999).

Gangguan yang lazim dikeluhkan wanita adalah sindrom premenstruasi (Pre Menstruasi Syndrom/PMS) yang berhubungan dengan naik-turunnya kadar estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi. Pada kebanyakan penderita PMS tampak jelas bahwa gejala-gejala itu disebabkan karena fluktuasi hormonal daur haid mereka, dan berlangsung sebelum haid.  Berdasarkan Dictionary of Medical syndrom yang ditulis, sekitar 80% pekerja wanita di dunia berusia 15-55 tahun mengalami sindrom premenstruasi, kira-kira 60% wanita yang menyadari perubahan yang terjadi selama premenstruasi, 40% diantaranya merasa terganggu akibat sindrom tersebut dan antara 10-20% tidak berdaya dalam menghadapi sindrom tersebut (Elvina, 2003) .

Gangguan Menstruasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : faktor psikologis, faktor kelainan alat-alat reproduksi, dan faktor status gizi. Factor psikologis berkaitan dengan adanya stress yang berkepanjangan, faktor kelainan alat reproduksi berkaitan dengan kerusakan pada organ reproduksi baik aspek fisik maupun non fisik. Sedangkan faktor status gizi akan menunjang berfungsi baiknya sistem kerja hormonal terhadap kesehatan reproduksi. Kelainan-kelainan siklus menstruasi dapat berupa siklus menstruasi yang memendek (Polimenorea), siklus menstruasi yang memanjang (Oligomenorea), bahkan tidak datangnya haid selama tiga bulan berturut-turut (Amenorea) (Manuaba, 1999).

B. Rumusan Masalah
1.    Bagaimana hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena ?
2.    Bagaimana hubungan gangguan menstruasi berupa amenorea dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena ?
3.    Bagaimana hubungan gangguan menstruasi berupa dismenorea dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena ?
4.    Bagaimana hubungan gangguan menstruasi berupa oligomenrea dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena ?
5.    Bagaimana hubungan gangguan menstruasi berupa polimenorea dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena ?
6.    Bagaimana hubungan gangguan menstruasi berupa monoragia dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena ?
7.    Bagaimana hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi terkait dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena ?

C. Tujuan Penellitian
a.    Untuk mengetahui hubungan gangguan menstruasi dan status gizi pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena
b.    Untuk mengetahui hubungan gangguan menstruasi berupa amenorea dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena
c.    Untuk mengetahui hubungan gangguan menstruasi berupa dismenorea dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena
d.    Untuk mengetahui hubungan gangguan menstruasi berupa oligomenorea dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena
e.    Untuk mengetahui hubungan gangguan menstruasi berupa polimenorea dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena
f.     Untuk mengetahui hubungan gangguan menstruasi berupa monoragia dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena
g.    Untuk mengetahui hubungan gangguan menstruasi dan status gizi terkait dengan stress kerja pada tenaga perawat di RSU Sinar Kasih Tentena

File Lengkapnya silahkan download disini

ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Postingan Populer