Welcome

Selamat Datang Di Pusat Download Kumpulan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi dan Tesis Kesehatan Lengkap Kuesioner dan Instrumen Penelitian Gratis

Gambaran Perilaku Tentang Aktivitas Merokok Siswa SMP

GAMBARAN PERILAKU SISWA TENTANG AKTIVITAS MEROKOK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 35 MAKASSAR 

(DESCRIPTION OF STUDENT CONDUCT ON SMOKING IN SCHOOL ACTIVITIES FIRST (SMP) STATE 35 MAKASSAR)

Lack of awareness about the impact of smoking causes many of the people who implement the smoking behavior of active smoking even in children has also increased. According to the Global Tobacco Survey in 1490 among adolescents in junior high school students in Jakarta in 1999, there were 46.7 percent

of students who ever smoked and 19 percent of them tried before the age of 10 years.
Rendahnya kesadaran tentang dampak rokok menyebab masih banyak dari masyarakat yang menerapkan perilaku merokok bahkan kebiasaan merokok aktif pada anak juga cenderung meningkat. Menurut Survei Global Tembakau di kalangan remaja pada 1.490 murid SMP di Jakarta tahun 1999, terdapat 46,7 persen siswa yang pernah merokok dan 19 persen di antaranya mencoba sebelum usia 10 tahun.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan rancangan deskriptif. Hasil-hasil perhitungan besar sampel ditemukan besar sampel penelitian adalah 85 siswa-siswi dengan pengambilan sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling sehingga dapat mewakili tingkat populasi secara keseluruhan.

Hasil pengolahan data diketahui dari 85 siswa, 29 menjadi perokok aktif dengan jenis rokok yang disenangi adalah filter, merek Class Mild dan jumlah batang rokok yang dihisap antara 1 – 36 batang perharinya. Orang tua perokok sebanyak 48 siswa, peran sekolah dengan memberi arahan kepada siswa dan guru, siswa yang berteman dengan perokok sebanyak 54 siswa dan iklan rokok yang paling disenangi adalah merek CM serta banyak diantara siswa menyatakan terpengaruh dengan iklan rokok.

Oleh sebab itu, bagi orang tua diharapkan dapat menjadi suri tauladan dengan tidak memiliki perilaku merokok, memberi bimbingan terus menerus dan berkesinambungan ditingkat keluarga tentang bahaya rokok dan dapat bertindak tegas memberi larangan kepada anggota keluarga lain yang memiliki perilaku merokok; bagi sekolah, guru diharapkan menjadi panutan siswa di sekolah dengan tidak merokok di sekolah disertai dengan pemberian muatan-muatan ajaran tentang bahaya rokok bagi kesehatan serta perlunya pemberlakuan aturan kawasan bebas rokok; bagi pemerintah, perbaikan kebijakan terhadap iklan produk rokok yang harus dikurangi dan atau disertai dengan iklan tentang bahaya rokok yang proporsional

Daftar bacaan : 16 (1984 – 2007)

ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Postingan Populer