Welcome

Selamat Datang Di Pusat Download Kumpulan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi dan Tesis Kesehatan Lengkap Kuesioner dan Instrumen Penelitian Gratis

Gambaran Status Gizi usia 6 - 24 bulan

GAMBARAN STATUS GIZI PADA USIA 6 – 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA KELURAHAN BATUA KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR

(DESCRIPTION OF NUTRITIONAL STATUS IN AGES 6-24 MONTHS IN THE WORK AREA PUSKESMAS Batua Manggala CITY DISTRICT WARD Batua MAKASSAR)Nutritional status in infancy is a supporting element for optimal growth and development and will influence the future pattern of intelligence. The problems of malnutrition and poor in society due to lack of achievement of optimal nutritional status. In infancy, lack of parental attention to nutrition is one of the constraints so that the problem of malnutrition and poor health in the community.
Breastfeeding patterns, giving MP-ASI are not eligible, which is not good parenting has contributed to the achievement of nutritional status is less. Including also the activity of mothers working outside the home so that attention to children was reduced in the end the lack of compliance with the nutritional needs of children. Under these conditions, the authors are interested in conducting research about the picture of the nutritional status of infants aged 6-24 months by taking research sites in the region of Sub Health Center Batua Batua Manggala Makassar District.


This type of study is a descriptive observational design that aims to obtain a picture of nutritional status aged 6-24 months in terms of patterns of breastfeeding, giving MP-ASI, the pattern of mothering and the status of working mothers.The population in this study were all infants aged 6-24 months in the work area as much as 122 health centers Batua mother. The samples were mothers with infants aged 6-24 months as many as 93 people who are determined based on the formula of the sample by making sistematic carried out random sampling.Research data collection carried out by conducting a live interview to the respondent in terms of infant and maternal anthropometric measurements to be weighing the baby weight. Data processing using computer-assisted research and presented in tabular and chart frequency distributions of cross between a variable distribution of the study with a written description.The results showed that the pattern of breastfeeding in infants who are both more to the achievement of a good nutritional status of infants (84%) while the pattern of breastfeeding is no more good to the achievement of the nutritional status of infants less (82.9%), application of the provision of MP -Breastfeed your baby more good to the achievement of a good nutritional status of infants (80%) while the MP-ASI administration is no more good to the poor nutritional status attainment (73.2%), mothers with no more work status the achievement of a good nutritional status of infants (84%) while mothers work outside the home activities more with less nutritional status attainment (75.6%), and the pattern of good mothering more with the achievement of good nutritional status (68% ) while the mother is not good parenting more with less nutritional status attainment (70.7%).The suggestions in the study was the need to increase awareness of women by providing knowledge about breastfeeding is good and right in accordance with the time and frequency of administration, information about supplementary feeding (MP-ASI) should also be provided particularly in relation to the timing of MP-ASI and frequency of administration and for mothers who have activities outside the home would work to prepare breast milk before leaving for work so as to meet the nutritional needs of infants.
 

Status gizi pada masa bayi merupakan unsur penunjang terhadap tumbuh kembang yang optimal dan akan mempengaruhi pola kecerdasan dimasa depan. Adanya masalah gizi kurang dan buruk di masyarakat disebabkan karena kurangnya pencapaian status gizi secara optimal. Pada masa bayi, kurangnya perhatian orang tua terhadap asupan nutrisi merupakan salah satu kendala sehingga terjadinya masalah kesehatan gizi kurang dan buruk di masyarakat. Pola pemberian ASI, pemberian MP-ASI yang tidak memenuhi syarat, pola pengasuhan yang tidak baik memiliki andil terhadap pencapaian status gizi kurang. Termasuk pula adanya aktivitas kerja ibu di luar rumah sehingga perhatian terhadap anak pun berkurang yang pada akhirnya kurangnya pemenuhan terhadap kebutuhan nutrisi anak. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang gambaran status gizi bayi umur 6 – 24 bulan dengan mengambil lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Batua Kelurahan Batua Kecamatan Manggala Kota Makassar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran status gizi usia 6 – 24 bulan ditinjau dari pola pemberian ASI, pemberian MP-ASI, pola pengasuhan ibu dan status bekerja ibu.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berusia 6 – 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Batua sebanyak 122 ibu. Sampel penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 6 – 24 bulan sebanyak 93 orang yang ditentukan berdasarkan rumus besar sampel dengan pengambilan dilaksanakan secara sistematic random sampling.
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan melaksanakan wawancara langsung kepada responden dalam hal ibu bayi dan melakukan pengukuran antropometri berupa penimbangan berat badan bayi. Pengolahan data penelitian menggunakan bantuan komputer dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel silang distribusi antar variabel penelitian disertai penjelasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian ASI pada bayi yang baik lebih banyak dengan pencapaian status gizi bayi yang baik (84%) sedangkan pada pola pemberian ASI yang tidak baik lebih banyak bayi dengan pencapaian status gizi kurang (82,9%), penerapan pemberian MP-ASI pada bayi yang baik lebih banyak dengan pencapaian status gizi bayi yang baik (80%) sedangkan pada pemberian MP-ASI yang tidak baik lebih banyak dengan pencapaian status gizi yang kurang (73,2%), ibu dengan status tidak bekerja lebih banyak dengan pencapaian status gizi bayi yang baik (84%) sedangkan ibu yang memiliki aktifitas kerja di luar rumah lebih banyak dengan pencapaian status gizi kurang (75,6%), dan pola pengasuhan ibu yang baik lebih banyak dengan pencapaian status gizi baik (68%) sedangkan ibu dengan pola pengasuhan yang tidak baik lebih banyak dengan pencapaian status gizi kurang (70,7%).
Saran yang diajukan pada penelitian adalah perlunya peningkatan kesadaran ibu dengan pemberian pengetahuan tentang cara pemberian ASI yang baik dan benar sesuai dengan waktu dan frekuensi pemberiannya, informasi tentang pemberian makanan tambahan (MP-ASI) juga harus diberikan terutama yang berhubungan dengan waktu pemberian MP-ASI dan frekuensi pemberiannya dan bagi ibu yang memiliki aktivitas kerja di luar rumah kiranya untuk menyiapkan ASI perah sebelum berangkat kerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Kepustakaan : 21 (1995 – 2006)

ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Postingan Populer